Hallo teman-teman!!!
Saya akan memberikan ilmu sedikit nih tentang cara soldering, mari disimak yaaa ;)
Kali ini saya akan membahas materi yang telah disampaikan pada saat Praktikum Rangkaian Elektronika mengenai soldering.
Sebelum ke materi, saya akan memperkenalkan diri dulu ya. Nama saya Rima Fitri Hendriani saya Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Ilmu Komputer 2013. Sekarang saya baru semester 2, dan saya sedang mengontrak mata kuliah Rangkaian Elektronika.
Sebelumnya teman-teman tau gak tentang soldering itu apa?
Soldering adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan melumerkan dan mengalirkan filler metal (logam pengisi) diantara sendi sambungan, dimana filler metal memiliki titik lumer yang lebih rendah dari pada logam yang akan disambung.
Di praktikum yg sedang kita bahas ini, ada alat-alat yang dibutuhkan sebagai berikut;
A. Peralatan
1. Solder adalah sebuah sebuah peralatan listrik yang digunakan untuk memasang atau melepaskan komponen-komponen elektronik,.
2. Tenol adalah campuran logam atau sering dikenal dengan istilah alloy. Tenol adalah campuran antara timah dan timbal.
3. PCB adalah singkatan dari Printed Circuit Board merupakan suatu papan yang penuh dengan sirkuit yang terbuat dari logam sebagai penghantar antar komponen elektronik satu dengan yang lainnya tanpa menggunakan kabel.
4. Kegunaan pasta solder ini untuk memudahkan timah menempel dengan barang yang dipatri, misalnya pada pematrian kawat atau terminal.
5. Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
6. LED adalah singkatan dari "Light Emitting Diode". Yang berarti LED adalah perangkat semi-konduktor yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tersebut.
7. Baterai 9 volt
8. Dudukan solder adalah Terbuat dari bahan berqualitas maka stand solder ini akan mampu menopang solder dengan baik dan meredam panas yang ada sehingga solder dalam jangka lama akan berada pada suhu panas yang stabil.
B. Hal-hal yang harus diperhatikan saat proses soldering
1. Jangan pernah menyentuh elemen pemanas atau ujung dari solder
2. Selalu kembalikan solder pada tempat (asbak) setelah digunakan atau tidak digunakan
3. Apabila bagian kulit terkena oleh bagian penyolderan, segera pergi ke tempat air bersih yang mengalir kemudian simpan bagian kulit yang terkena itu di bawah air yang mengalir
C. Proses penyolderan
1. Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
2. Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
3. Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
4. Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Pembuatan Rangkaian Seri dan Paralel
Setelah rangkaian sudah disusun, mari kita mulai solderingnya.
Pertama, hubungkan solder ke arus listrik dan tunggu hingga solder cukup panas untuk siap digunakan. Lalu, lelehkan tinol ke logam yang akan dihubungkan (dalam kasus ini kita menghubungkan kaki-kaki komponen resistor dan LED di media PCB).
Pastikan solderingnya benar, hingga lubang PCB tertutup semua dan komponen terpatri dengan benar. Diusahakan tinol yang digunakan untuk menyambungkan kaki komponennya tidak terlalu tebal. Tunggu hingga tinol kering.
Setelah semua komponen di solder, periksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Dan diusahakan untuk menyolder secara rapi sehingga tidak ada jalur-jalur di PCB yang berhubungan akibat lelehan tinol.
Setelah pemeriksaan selesai, coba hubungkan rangkaian ke baterai 9 volt untuk mengecek apakah rangkaian yang kita buat berhasil atau tidak.
Dan berikut ini adalah rangkaian seri dan rangkaian paralel hasil kerja saya.